Mengolah Limbah Organik menjadi Pupuk Organik (APELSOR Bagian-2)

Senin, Maret 02, 2020 0 Comments

Oleh.
Ir Imam Mudjiono
Artikel ini adalah kelanjutan dari postingan sebelumnya tentang alat produksi Jawara untuk mengelola sampah dapur rumah tangga.  Bisa di baca ulang dengan klik di link berikut  APELSOR PEGA (Bag-1) 
Ibu-ibu rumah tangga dalam kesehariannya pasti banyak melakukan aktivitas di dapur dan bergelut untuk menyiapkan masakan keluarga tersayang.  Semakin banyak masakan yang telah dibuat, bisa dibayangkan semakin banyak sampah organik yang terbuang.  Tetapi sayangnya  banyak Ibu rumah tangga yang membuang limbah rumah tangga organiknya dari dapur dalam kresek/plastik.  Kita telah ketahui bersama plastik adalah sampah yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
Kenyataan sekitar tersebut membuat para Jawara tergerak untuk memberikan sebuah solusi bagaimana supaya limbah sisa memasak Ibu di dapur tidak membuat sampah di lingkungan semakin menumpuk.  Limbah organik Ibu rumah tangga misalnya berupa sisa-sisa potongan berbagai macam sayur sangat potensial diolah menjadi pupuk organik. 
Langkah awal untuk antisipasi makin banyak sampah adalah himbauan untuk para ibu setelah memasak tidak lagi memasukkan limbah rumah tangga dalam hal ini sampah yang berupa sayur dalam kresek/plastik.
Limbah rumah tangga terbanyak berasal dari dapur maka sebaiknya langsung dikelola menjadi PUPUK ORGANIK saat itu juga.  Caranya dengan memakai alat pengolahan limbah dapur produksi jawara lingkungan SMPN 3 Jember yang telah diberi nama APELSOR PEGA.
Tekhnologi APELSOR PEGA
Bagaimanakah Teknologi dengan APELSOR PEGA, berikut ini langkahnya
1. Keranjang plastik atau bambu dgn.ukuran tinggi 45cm lebar 35 cm

2. Siapkan Kardus Air mineral atau yg lain



3. Larutan Efektif mikrobia EM.4.


4. Bantalan sekam 2biji dgn ukuran 35 cm x 25 cm



5. Pupuk organik sbg stater secukupnya


6. Cetok besi.sebagai pengaduk.
7. Kain blaco atau yg lain untuk penutup keranjang.

Itulah bahan dan alat yg hrs disiapkan dalam pembuatan pupuk organik metode Jawara lingkungan pega jember..
Nah..sekarang bagaimana tehnis cara pembuatan nya ?? ikuti petunjuk pelaksanaanya di artikel selanjutnya ya....

APELSOR Produksi JAWARA untuk Mengatasi Sampah Dapur (Bagian-1)

Kamis, Februari 27, 2020 1 Comments
Oleh.
Ir. Imam Mudjiono
Pembina JAWARA PEGA

APELSOR PEGA
Sampah. Permasalahan ini terus bergelut dalam kehidupan kita sebagai manusia.  Sampah merupakan limbah yang mempunyai dampak negatif bagi kita terutama dalam hal kesehatan.  Terutama sampah yg sumbernya dari dapur, jika tidak kita tangani dan kita kelola dengan baik dan benar akan menimbulkan masalah yang BESAR bagi kita semua.
Sampah yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan pencemaran lingkungan.  Baik itu pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah.  Dampaknya adalah lingkungan yg tidak sehat, bau menyengat dan juga menjadi sumber segala macam penyakit.

Pertanyaan besar bagi kita semua, Bagaimana cara kita untuk mengatasi permasalahan tersebut?
Tidak usah bingung dan panik karena JAWARA LINGKUNGAN PEGA telah mampu mengelolah sampah  dengan Teknologi APELSOR PEGA

APELSOR PEGA
yaitu sebuah alat hasil produksi JAWARA yang berfungsi untuk mengolah sampah sedini mungkin setelah IBU memasak di dapur.  Bahkan alat produksi JAWARA ini telah disosialisasikan para jawara saat memberikan pelatihan APELSOR pada siswa SMP Negeri 1 Silo berikut ini.
para jawara memberikan pelatihan Apelsor pd siswa SMPN.Silo I
Para pembaca tentunya penasaran..bagaimana cara mengelolah sampah yang langsung diawali melalui sumber permasalahan...ikuti info jawara berikutnya...

Ir. Imam Mudjiono 
Pembina JAWARA PEGA



Kilas Balik Jawara Lingkungan Angkatan Pertama

Kamis, Februari 27, 2020 1 Comments


Oleh.
Ida Ayu Pradwita Nashanti 
Alumni SMPN 3 Jember (2018)
Ketua JAWARA angkatan I 

Menjadi bagian dari Jawara Lingkungan merupakan salah satu pengalaman luar biasa yang saya alami di masa putih biru. Sekitar tahun 2016, saya bergabung menjadi anggota Jawara angkatan pertama dan memulai perjalanan saya di organisasi lingkungan ini. Saat itu, yang terlintas dalam pikiran saya, Jawara Lingkungan hanya bertugas untuk menjadi pelopor dalam menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekolah. Namun, setelah saya meniti perjalanan di organisasi Jawara Lingkungan selama satu tahun, yang saya dapatkan jauh lebih dari itu.
Saat saya duduk di bangku kelas 8 semester ganjil, Bapak Ir. Imam Mudjiono sebagai guru mata pelajaran prakarya, menggagas berdirinya organisasi yang bergerak di bidang lingkungan ini. Saat itu, beliau mengajak beberapa siswa untuk menjadi bagian dari organisasi tersebut, dan saya adalah salah satunya. Di awal pembentukan organisasi, tujuan organisasi ini sederhana saja, berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah. Selanjutnya, struktur organisasi pun mulai dibentuk. Tanpa disangka, saya terpilih menjadi ketua umum Jawara Lingkungan angkatan pertama. Jujur, ini benar-benar di luar dugaan saya dan saat itu saya merasa tidak percaya diri karena ini pengalaman pertama saya menjadi ketua umum. Tahun ajaran 2016/2017 juga bisa dibilang menjadi “tahun tersibuk” saya di masa putih biru karena kebetulan saya juga aktif dalam mengikuti serangkaian kompetisi dan olimpiade matematika di samping tugas saya dalam Jawara Lingkungan. Bukan perkara yang mudah bagi saya untuk membagi waktu antara kedua hal tersebut. Saat itu saya benar-benar bersyukur dan juga berterima kasih karena seluruh pengurus Jawara Lingkungan angkatan pertama yang saling bahu-membahu dalam setiap program kerja. Harus saya akui pula bahwa tak jarang beberapa pekerjaan diselesaikan oleh pengurus tanpa hadirnya ketua umum di tengah-tengah pertemuan, terutama ketika ketua umumnya sedang mengikuti pembinaan persiapan olimpiade.
Selama perjalanan angkatan pertama Jawara Lingkungan, beberapa program kerja telah kami laksanakan, mulai dari program-program sederhana hingga yang melibatkan cukup banyak siswa dan juga guru. Kami sebagai angkatan pertama yang belum memiliki banyak gambaran mengenai program kerja organisasi ini, awalnya hanya berfokus pada ide-ide untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang asri, kemudian dibahas dengan bapak pembina kami. Selanjutnya, beliaulah yang merealisasikannya melalui tugas proyek mata pelajaran prakarya untuk seluruh siswa kelas 8 di angkatan kami. Salah satu program kami saat itu adalah siswa-siswi kelas 8 yang diberi tugas untuk menanam satu jenis tanaman hias dan mengecat pot sesuai kreativitas masing-masing kelompok. Kami, seluruh anggota Jawara Lingkungan, bertugas untuk menata pot-pot tersebut di setiap sudut lingkungan sekolah dan merawat serta memastikan tanaman-tanaman hias tersebut tumbuh dengan baik.
JAWARA Tahun 2017/2018
Hingga akhirnya setelah hampir satu semester kami lalui, pembina kami, Bapak Ir. Imam Mudjiono, memberikan ide agar organisasi kami mengadakan program kerja yang bisa melibatkan lebih banyak siswa dan lebih meluas. Pada awal tahun 2017, untuk pertama kalinya Jawara Lingkungan mengadakan program kerja yang melibatkan seluruh anggota Jawara dan OSIS SMPN 3 Jember beserta beberapa guru. Program kerja ini bertajuk: “Gerakan Penghijauan Lingkungan Sekolah dengan Simbar Menjangan”.  Simbar Menjangan (Platycerium) atau biasa dikenal dengan tanaman Tanduk Rusa ini merupakan kelompok tumbuhan paku epifit yang kerap dijadikan tanaman hias karena bentuk daunnya yang unik menyerupai bentuk tanduk rusa. Selain menjadi gerakan penghijauan, program ini juga membuat lingkungan sekolah kami menjadi lebih indah. Program ini menuai banyak respon positif dari warga sekolah, sehingga organisasi kami pun menjadi lebih dikenal dan berkembang. Bahkan, tak jarang pula siswa-siswi di luar anggota Jawara Lingkungan turut menjadi volunteer dalam pelaksanaan program-program kerja kami.
Foto bersama saat kegiatan Gerakan Penghijauan Lingkungan Sekolah
dengan Simbar Menjangan

Program kerja kami tak berhenti sampai di situ. Seusai gerakan penghijauan tersebut, kami tetap aktif melakukan program kerja, baik program kerja oleh organisasi Jawara Lingkungan sendiri maupun bekerja sama dengan  OSIS, misalnya pada kegiatan Jumat Bersih yang menjadi program kerja bersama antara OSIS, MPK, dan Jawara Lingkungan. Di akhir masa bakti angkatan pertama, kami mendapatkan tugas untuk mengisi kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) untuk peserta didik baru tahun ajaran 2017/2018. Saat itu, kami mengajak peserta didik baru untuk melakukan kegiatan penghijauan dengan penanaman bibit palem dengan media tanam berupa pot. Program ini cukup memikat antusiasme peserta didik baru, sehingga jumlah anggota Jawara Lingkungan angkatan berikutnya pun meningkat.
Jawara Lingkungan pada kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah
tahun ajaran 2017/2018


Tanpa terasa, organisasi Jawara Lingkungan kini semakin berkembang dan telah memberikan banyak kontribusi positif  untuk SMPN 3 Jember, bahkan telah menghasilkan beberapa inovasi produk, di antaranya pupuk cair organik dan susu kedelai. 
Saya sangat berharap organisasi ini semakin berkembang dan terus mewujudkan kreativitas dengan inovasi-inovasi yang ada. Dan yang paling utama, saya berharap anggota Jawara Lingkungan selalu menjadi teladan dan pelopor untuk selalu menjaga, merawat, dan mewujudkan kebersihan serta keindahan lingkungan.

Jawara Lingkungan ARPEGA, JAYA!

Ida Ayu Pradwita Nashanti 
Alumni SMPN 3 Jember (2018)

Menulislah Para JAWARA, Biarkan Dunia Mengenalmu

Jumat, Februari 21, 2020 0 Comments
Oleh.
Anis Prasetiyaningsih, S.Pd, M.Pd

PEGA melukis dinding
Saya selalu kagum dengan aktivitas para JAWARA untuk lingkungan, untuk belajar terus memanfaatkan lingkungan dan mengelola lingkungan.  Saya memang bukan Pembina JAWARA, tetapi saya ingin melakukan sesuatu untuk para JAWARA lingkungan sekolah dengan keterampilan yang saya miliki.  

Saya membuat BLOG ini sebagai penghargaan terbaik saya bagi seorang rekan sejawat, senior yang hebat dan Papanda yang the best yaitu Bapak Imam Mudjiono juga Bunda Hj. Khoirul Hidayah (Kepala sekolah SMPN 3 Jember 2015-2019) yang telah merekomendasikan pak Imam untuk "tangan-tangan" terampilnya menyentuh lingkungan sekolah PEGA.  
Sejak Bunda dan Pak Imam pindah ke SMPN 3 Jember banyak hal berubah di sekolah ini, lingkungan yang cantik, warna-warni yang indah, tanaman yang bervarasi dan udara yang sejuk plus bagi saya yang suka selfie dan welfie menjadi banyak spot foto di sekolah.  Kedua pahlawan Lingkungan sekolah menjadikan cantik, sehat dan bermanfaat bagi saya sebagai sumber belajar IPA.

Keterampilan para JAWARA, segala kisah dan cerita tentang keberhasilan mereka mengelola dan menjaga sistem dalam balutan struktur organisasi yang solid, sangat sayang jika tidak dituliskan.  Ibu sebagai guru SMPN 3 Jember mendedikasikan diri untuk menjadi penngelola blog JAWARA lingkungan sekolah PEGA. Harapan saya anak anak  di SMPN 3 Jember yang masuk sebagai anggota JAWARA baik yang masih aktif dan alumni bisa mengisi blog ini dengan karya tulisan kalian.

Menulislah, agar dunia tahu apa yang telah kalian lakukan.  Menulislah agar kalian terus mengingat apa saja yang telah kalian lakukan untuk lingkungan.  Menulislah agar generasi seusia kalian dan adek adek kelas kalian memiliki tantangan untuk melakukan hal baik serupa seperti  yang telah kalian lakukan.  Negara ini membutuhkan anak anak terampil, anak anak yang terus bekerja tanpa lelah, belajar tanpa henti, kreatif tanpa batas.  Manfaatkan segala kehebatan teknologi yang disediakan dan disekitar kita untuk hal positif yang memberikan kalian peluang untuk terus maju.
Belajar sepanjang hayat.
Menulislah apapun tentang kalian dan JAWARA, kelak suatu saat kalian membaca tulisan kalian kembali dan senyuman akan muncul dari wajah kemudian kalian akan mengatakan "Aku Hebat".

Semangat JAWARA dan pembina semoga blog ini membawa manfaat.  Menulis saja, mengalir saja menulisnya, tidak perlu ragu atau mengkhawatirkan kesalahan.  

bagi yang berminat tulisan dimuat di BLog 
kirim email:
anisprasetiyaollien@gmail.com

PROFIL PEMBINA JAWARA

Kamis, Februari 20, 2020 0 Comments

Oleh.
Anis Prasetiyaningsih, S.Pd, M.Pd
Guru IPA SMPN 3 JEMBER



Ir Imam Mudjiono
Lingkungan sekolah dapat kita manfaatkan dengan baik jika lingkungan sekolah diciptakan sejalan tentunya, artinya lingkungan sekolah tersebut juga dipersiapkan untuk sumber belajar.  Begitu juga di SMPN 3 Jember, yaitu sekolah dimana penulis mengajar.  Lingkungan terbuka hijau yang tercipta sebagian besar adalah hasil buah karya dan pemikiran seorang yang handal dan ahli di bidangnya.  Beliau adalah Bapak Ir. Imam MUdjiono, salah satu guru di SMPN 3 Jember yang sangat peduli dengan lingkungan sekolah SMPN 3 JEMBER dalam menciptakan ruang terbuka hijau bersama para JAWARA.
JAWARA PEGA adalah nama sebuah komunitas pecinta lingkungan sekolah di SMPN 3 Jember
Untuk membuat artikel ini saya telah melakukan wawancara langsung dengan Bapak Imam di sekolah agar informasi profil yang saya tulis juga lengkap.

Profil Pembina JAWARA
Pak Imam seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jl. Brawijaya No.71, Wonosari, Mangli, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68131.  Sejak tahun 1982 hingga pensiun di tahun 2012 pak Imam tidak hanya aktif sebagai PNS dalam Dinas tersebut, ternyata beliau juga mendapatkan tugas tambahan sebagai pengajar di sekolah.

Tahun 1982, tugas pertamanya sebagai pengajar di MAN 1 Jember yaitu pada mata pelajaran Skill Pertanian, Teknologi dan Teknologi Hasil pertanian.  Selama 12 tahun, keberhasilannya terbaca kepala sekolah lain yang juga ingin anak didiknya mendapatkan binaan beliau dalam mata pelajaran tersebut.  Akhirnya Beliau di tarik untuk menjadi pengajar di MAN 2 Jember selama 8 tahun dengan mata pelajaran yang sama.

Tahun 2002-2004, beliau barulah beranjak ke SMP yaitu SMPN 9 Jember selama 2 tahun.

Tahun 2005 - 2011 selama 6 tahun beliau mengajar di SMPN 1 Ajung, saat itu beliau direkomendasikan oleh kepala sekolah saya yang masih menjabat di sekolah ini yaitu Bunda Khoirul.

Tahun 2011 sekitar 1 tahun lamanya beliau di SMPN 11 Jember sesuai rekomendasi bunda, selepas kepala sekolah mutasi pak imam juga turut berpindah ke SMAN 5 Jember.

Tahun 2013 pak Imam mulai mengajar di SMPN 3 Jember sebagai guru mata pelajaran PRAKARYA.  Beliau juga masuk di SMPN 3 Jember atas rekomendasi Bunda Khoirul, kepala sekolah kami yang sangat peduli Lingkungan Sekolah.


Pak imam dengan Kesabaran, kedisiplinan dan keterampilannya menjadikan beliau guru yang sangat dirindukan anak-anak di sekolah.  Pak Imam sangat dekat dengan para siswanya, sehingga sangat mudah bagi pak Imam untuk mengambil hati dan kepedulian siswa dalam mencintai lingkungan sekolah.

Saya menanyakan apa tujuannya membentuk komunitas pecinta lingkungan bersama siswa, berikut beberapa yang menjadi motivasi pak Imam:


  1. Menciptakan sekolah yang cantik.  Kesan pertama kali masuk di SMPN 3 Jember perlu ditambah bunga-bunga yang mempercantik sekolah.
  2. Jenis tanaman yang ada di sekolah sangat kurang atau tidak variatif. Tanaman yang variatif akan memperkaya pengetahuan siswa akan keberagaman tumbuhan di dunia ini.
  3. Manusia membutuhkan alam hijau, agar kebutuhan Oksigen tercukupi.  Jika tercukupi maka siswa akan sehat dalam lingkungan yang hijau dan segar. Apalgi menurutnya SMPN 3 Jember, terletak di tengah kota dimana banyak asap kendaraan bermotor.

Beliau menyatakan konsep terbentuknya Kmunitas tersebut semuanya sama yaitu mengumpulkan anak-anak di sekolah yang sadar, yang peduli, yang mau bergerak untuk menjaga lingkungan sekolah dan terampil dalam skill perkebunan dan pengelolaan hasilnya.


Beliau melihat potensi, minat dan bakat siswa SMPN 3 Jember dalam mencintai lingkungan sekolah mereka.  Kemamuan anak-anak di SMPN 3 Jember untuk bergerak secara mandiri membuatnya tekad kemabli membentuk komunitas pecinta lingkungan yang disebut dengan JAWARA PEGA, Komunitas Pecinta Lingungan Pega.


JAWARA PEGA


JAWARA dibentuk sejak tahun 2016, sudah empat tahun hingga kini JAWARA masih aktif dan bahkan menurut saya makin produktif.  Awal pembentukan PEGA jumlah siswa yang ikut sebanyak 32 siswa, saat ini jumlah siswa PEGA adalah 181 siswa.


JAWARAtidak sekedar sebuah komunitas biasa, JAWARA juga memiliki identitas, seragam, struktur organisasi dan masing-masing anggota memiliki program yang jelas dan berjalan.


STRUKTUR ORGANISASI JAWARA

  1. Pembina
  2. Ketua JAWARA
  3. Wakil Ketua JAWARA
  4. Sekretaris
  5. Bendahara
  6. Seksi-seksi, yaitu:
  • Seksi TERBISA (Tertib, Bisa, Sehat dan Aman)
  • Seksi Pembibitan 
  • Seksi Budi Daya
  • Seksi Teknologi Tepat Guna
  • Seksi Humas